Kasus
Agnes
Monica adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia. Agnes juga
sering dibanding – bandingkan dengan artis Amerika lainnya, terutama Britney
Spears dan Christina Aguilera. Meskipun demikian, cukup banyak pula penyanyi
Indonesia yang terpengaruh Agnes dalam hal gaya bernyanyi dan penempilan. Agnes
Monica memiliki jenis suara sopran dengan jangkauan yang cukup tinggi. Untuk
lagu – lagu bertempo cepat, Agnes memadukannya dengan koreografi yang energik
diatas panggung, sehingga sering mengharuskannya untuk tampil secara lip sync. Selain
berlatih vokal, Agnes juga rajin melatih gerakan tari dan stamina untuk
menunjang penampilannya. Sampai saat ini, Agnes merupakan satu – satunya artis
Indonesia yang memiliki grup tari pribadi yang bernama Nezindahood. Seiring dengan profesinya sebagai penyanyi, Agnes juga
mengembangkan kemampuannya dalam bermain piano dan menulis lagu.
Agnes merupakan artis yang selalu membawa tren baru di
kalangan anak muda, khususnya dalam hal penampilan di atas panggung, video
musik, dan sinetron. Agnes telah mempopulerkan berbagai gaya berpenampilan,
mulai dari punk rock sehingga harajuku. Namun demikian, Agnes juga tak
jarang dituduh tidak original dan cenderung kebarat-baratan. Agnes menanggapi
komentar mengenai dirinya tersebut dengan berkata: “tidak ada satupun di dunia
ini original tanpa pengaruh dari hal lainnya. Saya beruntung lahir dan
dibesarkan di Indonesia (Jakarta), pada zaman ini dimana kita (dalam hal ini
Indonesia) sangat terbuka dengan proses globalisasi. Budaya Timur dan Budaya
Barat saling memengaruhi. Intinya, adanya pengaruh antarbudaya jangan dianggap
sebagai budaya yang berbenturan, tapi anggaplah sebagai budaya yang saling
melengkapi. Ambil yang baik dari budaya - budaya tersebut dan tinggalkan yang
negatif. Jadi ya, saya ini adalah produk Indonesia dan produk era globalisasi.”
Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas,
penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren dikalangan anak muda. Selain sukses
secara komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling
banyak di Indonesia. Ia telah
memenangkan puluhan trofi, termasuk diantaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia,
tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu, ia
telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam
memberantas perdagangan manusia.
Teori
A. Marvin Zuckerman: Sensation Seeking
Menurut Zuckerman, sensation seeking yaitu keinginan untuk
bervariasi atau beragam,
baru, kompleks atau rumit,
sensasi yang intens dan
pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial,
legal, dan secara finansial
demi suatu pengalaman.
I. Assessing Sensation Seeking
Metode factor analysis,
Zuckerman (1983) memiliki
empat komponen dari sensation seeking :
a. Thrill and Adventure Seeking
Keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan, bahaya, dan hal yang menantang gravitasi seperti bungee jumping, parachuting dan scuba diving.
b. Experience Seeking
Mencari pengalaman baru melalui perjalanan, lagu, seni.
c. Disinhibition Seeking
Kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial yang liar.
d. Boredom Susceptibility
Pengalaman yang berulang
II. Characteristics of Sensation Seekers
Zuckerman dan rekannya menyatakan bahwa sensation
seeking dipengaruhi oleh usia. Orang
yang lebih muda akan cenderung untuk memilih pengalaman yang baru, hal yang
berisiko dan berpetualangan dibandingkan dengan orang yang lebih tua. Perbedaan
gender juga didapatkan dalam empat komponen dari sensation seeking. Pria lebih memilih thrill and adventure seeking, disinhibition, dan boredom susceptibility. Sedangkan wanita lebih memilih experience seeking.
- Behavioral Differences
Walaupun beberapa orang diukur dalam sensation seeking mendapatkan bahwa mereka lebih menikmati aktivitas seperti mountain climbing, hang gliding, auto racing, skiing, scuba diving, dan parasailing, sedangkan orang yang rendah dalam sensation seeking biasanya tidak menyukainya. Perbedaan perilaku tidak selalu dramatis.
- Personality Differences
Zuckerman dan rekannya mengkorelasikan nilai Sensation Seeking Scale (SSS) dengan mengukur factor dari kepribadian seseorang. Sebuah studi menunjukkan bahwa nilai pada SSS lebih mencondong ke disinhibition dan berhubungan dengan factor extraversion ‘s Eysenck. Zuckerman menyarankan tingkat sensation seeking yang tinggi yaitu extravert, yang berarti mereka lebih memperdulikan orang lain yang hanya sebagai penonton atau sumber dari stimulasi. Tingkat nilai SSS yang lebih tinggi lebih terbuka mengekspresikan emosi mereka.
- Cognitive Processes
Penelitian tambahan tentang sensation seeking untuk proses kognitif pada pikiran, persepsi dan intelegensi. Nilai sensation seekers yang tinggi didapatkan lebih mengenal simbol dan bentuk lebih cepat dibandingkan dengan nilai yang lebih rendah, yang berarti nilai yang lebih tinggi dapat memproses informasi lebih cepat.
- Occupational Preferences
Dikarenakan nilai yang lebih tinggi memiliki kebutuhan stimulasi yang lebih besar dan pengalaman yang bervariasi, mereka lebih memilih pekerjaan yang berbeda dibandingkan dengan yang nilai lebih rendah. Pria yang mendapatkan skor yang lebih tinggi pada SSS juga mendapatkan skor yang tinggi pada Strong Vocational Interest Blank scales menunjukkan ketertarikan dalam membantu profesi seperti psikolog, psikiater, pekerja sosial dan menteri. Sedangkan wanita yang mendapatkan skor yang tinggi menunjukan ketertarikan dalam pekerjaan sebagai pengacara dan yang mendapatkan skor yang rendah memilih menjadi guru SD dan ahli diet.
- Attitudes
Skor yang lebih tinggi pada SSS menunjukkan sikap permisif pada perilaku seksual. Sedangkan yang mendapatkan skor lebih rendah lebih memilih untuk rajin beribadah.
- Physiological Differences
Zuckerman dan rekannya mendapatkan bahwa tinggi rendahnya sensation seeking menunjukkan perbedaan respon fisiologi terhadap stimulus. Skor yang lebih tinggi lebih dapat menangani sakit, suara kuat ataupun stimulus yang mengakibatkan stress dibandingkan dengan yang mendapatkan skor yang lebih rendah.
- Heredity versus Environment
Peneliti menggunakan perbandingan kembar yang menunjukan bahwa hereditas merupakan basis dari factor kepribadian sensation seeking. Meskipun sensastion seeking awalnya diturunkan dari keluarga, Zuckerman juga menyadari bahwa situasi dari lingkungan juga merupakan factor yang mempengaruhi.
- Reflections on Sensation Seeking
Sensation seeking memiliki daya tarik akal sehat. Lebih mudah untuk menerima ide seseorang yang membutuh kesenangan dan resiko, perubahan dan petualangan. Kita dapat mendeskripsikan level sensation seeking kita sendiri dan dengan penilaian yang adil serta akurat pada level pertemanan dan relative dengan mempertimbangkan aktivitas yang mereka nikmati atau yang mereka hindari.
Pembahasan
Berdasarkan
kasus diatas, Agnes Monica orang yang memilki sensation seeking tinggi. Dimana
jelas terlihat dari karakteristik pribadinya yang suka merubah berbagai gaya penampilan,
mulai dari punk rock sehingga harajuku, dalam hal penampilan di atas
panggung, video musik, dan sinetron. Walaupun Agnes sering dituduh tidak
original dan cenderung kebarat-baratan, Agnes menanggapinya dengan santai dan
dia selalu menampilkan hal – hal terbaru.
Ditinjau dari metode factor
analysis Zuckerman
ada empat komponen dari
sensation seeking, yaitu:
a. Thrill and Adventure Seeking
Agnes merubah penampilannya secara ekstrem, mulai dari punk rock sehingga harajuku, dalam hal penampilan di atas panggung, video musik, dan sinetron.
b. Experience Seeking
Selain berlatih vokal, Agnes juga rajin melatih gerakan tari dan stamina untuk menunjang penampilannya. Agnes juga mengembangkan kemampuannya dalam bermain piano dan menulis lagu.
c. Disinhibition Seeking
Agnes mencari aktivitas yang luar biasa untuk menunjang penampilannya di atas panggung dengan pakaian yang ekstrem dan dia juga artis Indonesia yang memiliki grup tari pribadi yang bernama Nezindahood.
d. Boredom Susceptibility
Agnes selalu membawa tren baru di kalangan anak muda. Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren dikalangan anak muda.
Ada
beberapa yang dapat ditinjau dari karakteristik sensation seeking dari Agnes
Monica:
- Personality Differences
Tingkat nilai SSS yang lebih tinggi lebih terbuka mengekspresikan emosi mereka. Dalam hal ini Agnes dapat bebas mengekspresikan emosinya melaui bernyanyi dan melepaskan energinya dengan dance bersama para dancernya.
- Occupational Preferences
Tingginya sensation seeking yang dimiliki Agnes sangat cocok dalam pekerjaannya. Sebagai seorang artis / penyanyi dia dapat melakukan aktivitas–aktivitas lain, dan mencoba berbagai macam gaya berbusananya untuk menunjang karirnya.
- Attitudes
Orang yang memiliki sensation seeking tinggi menunjukkan sikap permisif pada perilaku seksual. Agnes Monica merupakan salah satu artis yang memiliki sensation seeking tinggi seperti dalam hal berpakaian yang kurang sopan sehingga menjurus ke arah yang negatif bagi masyarakat.
Daftar Pustaka
- Wikipedia.com
- “AGNES MONICA; Ikon Kontroversi, Kehebohan & Kesuksesan”. Tembang.com
- “The Super Talented Agnes Monica: Trivia”. KapanLagi.com.
- Schultz dan Schultz. 2005. Theories of Personality
Tidak ada komentar:
Posting Komentar