Senin, 19 Maret 2012





 


Teori Inteligensi Charles Spearman
(1863 – 1945)

Intelegensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman.
     Biografi Singkat
        Charles Spearman adalah murid Wundt di Leipzig dan Galton di London. Ia memulai karirnya sebagai psikolog dan pada tahun 1904 ia meletakkan dasar psikonometri sebagai salah satu ilmu kuantitatif. Konsep one factor yang diusulkannya menyebabkan ia memperoleh julukan “the father of factor analysis”.
 
  Spearman memiliki latar belakang yang tidak biasa bagi seorang psikolog. Awalnya ia mulai berkarir selama 15 tahun sebagai perwira di Angkatan Darat Inggris namun, mengundurkan diri untuk belajar untuk PhD dalam psikologi eksperimental. Di Inggris, psikologi secara umum dipandang sebagai cabang filsafat dan Spearman memilih untuk studi di Leipzig di bawah Wilhelm Wundt dan memperoleh gelar pada tahun 1906.

         Spearman bertemu dan terkesan psikolog William McDougall yang meminta Spearman untuk menggantikan dia ketika dia meninggalkan posisinya di University College London. Spearman bekerja di University College sampai ia pensiun pada tahun 1931. Awalnya ia sebagai kepala laboratorium psikologi kecil. Pada tahun 1911 ia dipromosikan ke jabatan guru Grote dari Filsafat Pikiran dan Logika. Gelarnya diubah menjadi Profesor Psikologi pada tahun 1928. Puncak prestasi Spearman adalah penemuan faktor umum dalam kecerdasan manusia (Spearman, 1904) dan pengembangan selanjutnya tentang teori “g” (Spearman, 1923) dan sintesis kerja empiris pada kemampuan ( Spearman, 1927).
     Teori inteligensi
Teori dua factor (the two-factor theory), yang dikembangkan oleh Charles Spearman (seorang psikolog Inggris) mendasarkan teorinya pada analisis factor intelegensi. Menurut Spearman, kecerdasan ialah kemampuan umum untuk berpikir dan menimbang. Pandangan Spearman mengenai inteligensi ini ditujukkan dalam teorinya mengenai kemampuan mental yang populer dengan nama teori dua faktor (two factor theory).
Awal penjelasannya mengenai teori ini berangkat dari analisis korelasional yang dilakukan terhadap skor seperangkat tes yang mempunyai tujuan dan fungsi ukur yang berlainan. Hasil analisisnya memperlihatkan adanya interkorelasi positif diantara berbagai tes tersebut. Menurutnya, interkorelasi positif itu terjadi dikarenakan masing-masing tes tersebut memang mengukur suatu faktor umum yang sama, yaitu factor “g”. Namun demikian korelasi itu tidaklah sempurna, disebabkan setiap tes, disamping mengukur faktor umum yang sama, mengukur pola komponen tertentu yang spesifik bagi tes masing-masing. Faktor yang spesifik dan hanya diungkap oleh tes tertentu saja ini disebut factor “s”.

Menurut Spearman bahwa kecakapan intelektual terdiri dari dua macam. Korelasi “g” factor dan “s“ factor dalam performance. Menurut Spearman intelegensi mengandung 2 macam faktor, yaitu:
J general ability atau Faktor General(faktor”g”) faktor ini terdapat pada semua individu tapi berbeda satu dengan yang lainnya (mendasari semua faktor perilaku orang) mencakup semua kegiatan   intelektual dan dimiliki oleh semua orang.
Karakteristik faktor”g”
• Merupakan kemampuan umum yang dibawa sejak lahir
• Bersifat konstan
• Dipergunakan dalam setiap kegiatan individu
• Jumlah faktor G setiap individu berbeda
• Semakin besar jumlah G yang ada dalam diri seseorang, maka makin besar kemungkinan kesuksesan hidupnya
J specialy ability atau faktor special (Faktor “s”) faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu (berfungsi sebagai perilaku-perilaku khusus saja) jumlah faktor ini sanagt banyak sehingga kalau pada seseorang “s” faktor dalam bidang tertentu lebih dominant maka orang itu akan menonjol dalam bidang tersebut. mencakup semua faktor khsusus tertentu yang relevan dengan tugas tertentu.
Karakteristik faktor “s”
Dipelajari dandiperoleh dari lingkungan
• Bervariasi dari kegiatan yang satu dengan lainnya dari individu yang sama
• Jumlah muatan S pada tiap-tiap individu berbeda
Menurut Spearman tiap-tiap “performance” adanya g factor dan s factor. Spearman berpendapat bahwa faktor “g” itu tergantung kepada dasar, sedangkan faktor s dipengaruhi oleh pengalaman (lingkungan).

Kedua factor ini, baik factor “g” maupun factor “s” bekerja bersama-sama sebagai suatu kesatuan. Semua factor yang spesifik akan bersama-sama membentuk single common factor “g” factor. Spearman berpendapat bahwa kemampuan seseorang bertindak dalam setiap situasi sangat bergantung pada kemampuan umum maupun kemampuan khusus. Jadi setiap factor baik factor “g” maupun factor “s” memberi sumbangan pada setiap perilaku yang intelegen.
Contoh tes inteligensi two factor theory dalam aplikasi pembelajaran matematika :
a)  faktor”g” ( faktor kemampuan umum)
kemampuan menyelesaikna masalah dan tugas-tugas secara umum seperti kemampuan menyelesaikan  soal-soal metematika
b)  faktor”s” (faktor kemampuan khusus)
      kemampuan menyelesaikan masalah dan tugas-tugas secara khusus seperti mengerjakan soal
      perkalian, penambahan dalam matematika.
 References 
1)     ↑  Spearman, C. (1904). “General intelligence” objectively determined and measured.                           "American Journal of Psychology", 15, 201–293.
2)     ↑  Spearman, C. (1923). "The nature of intelligence and the principles of cognition".
            London: Macmillan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar