PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat
perhatian guru menurut Kauffman dan Hallahan antara lain sebagai berikut :
·
* Anak tunanetra
·
* Anak tunarunguwicara
·
* Tunagrahita ( mental
retardation )
·
* Anak berkesulitan
belajar ( learning disabilities )
·
* Hyperactive
·
* Anak
tunalaras
·
* Anak
autistic
·
* Anak tunadaksa (
physical disability )
·
* Anak
berbakat ( gifted and special talents )
Pelajar
yang " tidak biasa " adalah anak-anak yang memilki gangguan atau
ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Pengelompokkan
ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut :
1.
Gangguan indra. Gangguan ini mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan
dan pendengaran
2.
Gangguan fisik. Gangguan fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik,
cerebral palsy, dan gangguan kejang-kejang.
- Ortopedik. Gangguan ini biasanya berupa keterbataan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah otot, tulan atau sendi
- Cerebral palsy : gangguan berupa leahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah, atau bicaranya tidak jelas.
- Gangguan kejang-kejang, Jenis yang paling sering dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejan-kejang
3. Retardasi Mental
: Kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan
(biasanya nilai IQnya dibawah 70) dan sulit berdaptasi dengan kehidupan
sehari-hari. Faktor penyebab dari retardasi mental adalah genetik dan kerusakan
otak.
4. Gangguan
bicara dan bahasa. Gangguan bicara berupa gangguan
artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan bahasa. Dan gangguan bahasa
seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa.
- Gangguan artikulasi : problem dalam melafalkan suara secara benar
- Gangguan suara : Gangguan dalam menghasilkan uapan, yakni ucapan yang keras, terlalu keras, terlalu timggi atau terlalu rendahnya nada
- Gangguan kefasihan : gangguan yang biasa disebut "gagap"
5.
Ketidakmampuan Belajar
Ketidakmampuan dimana anak:
Ketidakmampuan dimana anak:
1.
punya inteligensi normal atau diatas rata-rata
2.
kesulitan setidaknya dalam satu atau beberapa mata pelajaran
3.
tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental yang
menyebabkan kesulitan. Beberapa contoh yang paling umum adalah dyslexia, yaitu
kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja.
Attention Deficit Hyperactive
Disorder (ADHD) : bentuk ketidakmampuan anak yang
ciri-cirinya antara lain:
a.
kurang perhatian
b.
hiperaktif
c.
impulsif.
7. Gangguan
perilaku dan emosional. Problem serius dan terus-menerus
yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, kecemasan, ketakutan yang
berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan
karakteristik sosio-emosional.
- Depresi : jenis gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang lama.
- Kecemasan (anxiety) : perasaan yang tidak menetu sekaligus tidak menyenangkan (Kowalski, 2000).
Pendidik dan peneliti semakin mengakui pentingnya guru dan
orang tua untuk bersama-sama membantu pembelajaran siswa yang menderita
ketidakmampuan (Hardman, Drew, & Egan, 2002; Williams & Carteledge,
1997). Individual with Diabilities Education Act (IDEA), menyatakan bahwa
perangkat teknologi bisa isediakan untuk murid penderita ketidsakmampuan demi
memastikan pendidika gratis dan tepat. 2 tipe teknologi yang dapat digunakn
untuk meningkatkan pendidikan anak dengan ketidakmampuan adalah teknologi
instruksional ( berupa berbagai tipe hardware dan software, dikombinasikan
dengan metode pengajaran yang inovatif, untuk mengakomodasi kebutuhan belajar
dikelas dan teknologi bantuan ( berupa beragam perangkat dan pelayanan untuk
membantu murid penderita ketidakmampuan agar bisa berkomunikasi dilingkungan
mereka.
Anak
Berbakat
Anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefinisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan/ atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, musik, atau matematika. Ciri-ciri anak berbakat :
1. Dewasa lebih dini ( precocity )
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri
3. Semangat untuk menguasai
Terdapat 4 opsi program pendidikan untuk anak berbakat ( Hertzog, 1998) :
1. Kelas khusus
2. Akselerasi dan pengayaan di kelas reguler
3. Program mentor dan pelatihan
4. Kerja/studi/program pelayanan masyarakat
Daftar Pustaka
Santrock, John W.2010.Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta: Kencana
thanks buat artikelnya, so helpful!
BalasHapus