Kamis, 26 April 2012


PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 

Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru menurut Kauffman dan Hallahan antara lain sebagai berikut :
·         *   Anak tunanetra
·        *       Anak tunarunguwicara
·        *   Tunagrahita ( mental retardation )
·        *   Anak berkesulitan belajar ( learning disabilities )
·        *       Hyperactive
·        *       Anak tunalaras
·        *       Anak autistic
·        *   Anak tunadaksa ( physical disability )
·         *      Anak berbakat ( gifted and special talents )

Pelajar yang " tidak biasa " adalah anak-anak yang memilki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Pengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut :
1.      Gangguan indra. Gangguan ini mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran
2.      Gangguan fisik. Gangguan fisik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, cerebral palsy, dan gangguan   kejang-kejang.
  • Ortopedik. Gangguan ini biasanya berupa keterbataan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah otot, tulan atau sendi
  • Cerebral palsy : gangguan berupa leahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah, atau bicaranya tidak jelas.
  • Gangguan kejang-kejang, Jenis yang paling sering dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejan-kejang
3.      Retardasi Mental : Kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQnya dibawah 70) dan sulit berdaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Faktor penyebab dari retardasi mental adalah genetik dan kerusakan otak.
4.  Gangguan bicara dan bahasa. Gangguan bicara berupa gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan bahasa. Dan gangguan bahasa seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa.
  • Gangguan artikulasi : problem dalam melafalkan suara secara benar
  • Gangguan suara : Gangguan dalam menghasilkan uapan, yakni ucapan yang keras, terlalu keras, terlalu timggi atau terlalu rendahnya nada
  • Gangguan kefasihan : gangguan yang biasa disebut "gagap"
5.      Ketidakmampuan Belajar
      Ketidakmampuan dimana anak:
1. punya inteligensi normal atau diatas rata-rata
2. kesulitan setidaknya dalam satu atau beberapa mata pelajaran
3. tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental yang menyebabkan kesulitan. Beberapa contoh yang paling umum adalah dyslexia, yaitu kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja.


          Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) : bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain:
a.      kurang perhatian
b.      hiperaktif
c.       impulsif.
7.  Gangguan perilaku dan emosional. Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, kecemasan, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
  • Depresi : jenis gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka waktu yang lama.
  • Kecemasan (anxiety) : perasaan yang tidak menetu sekaligus tidak menyenangkan (Kowalski, 2000).
Pendidik dan peneliti semakin mengakui pentingnya guru dan orang tua untuk bersama-sama membantu pembelajaran siswa yang menderita ketidakmampuan (Hardman, Drew, & Egan, 2002; Williams & Carteledge, 1997). Individual with Diabilities Education Act (IDEA), menyatakan bahwa perangkat teknologi bisa isediakan untuk murid penderita ketidsakmampuan demi memastikan pendidika gratis dan tepat. 2 tipe teknologi yang dapat digunakn untuk meningkatkan pendidikan anak dengan ketidakmampuan adalah teknologi instruksional ( berupa berbagai tipe hardware dan software, dikombinasikan dengan metode pengajaran yang inovatif, untuk mengakomodasi kebutuhan belajar dikelas dan teknologi bantuan ( berupa beragam perangkat dan pelayanan untuk membantu murid penderita ketidakmampuan agar bisa berkomunikasi dilingkungan mereka.


Anak Berbakat

Anak dengan kecerdasan di atas rata-rata (biasanya didefinisikan memiliki IQ 130 atau lebih) dan/ atau punya bakat unggul di beberapa bidang seperti seni, musik, atau matematika.
Ciri-ciri anak berbakat :
1. Dewasa lebih dini ( precocity )
2. Belajar menuruti kemauan mereka sendiri
3. Semangat untuk menguasai

Terdapat 4 opsi program pendidikan untuk anak berbakat ( Hertzog, 1998) :
1. Kelas khusus
2. Akselerasi dan pengayaan di kelas reguler
3. Program mentor dan pelatihan
4. Kerja/studi/program pelayanan masyarakat


Daftar Pustaka
Santrock, John W.2010.Psikologi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta: Kencana


1 komentar: